Kecantikan bagi
perempuan tidak hanya berasal dari wajah atau rambut, tetapi kuku pun menjadi
bagian yang ingin dijadikan lebih indah. Untuk memenuhi kebutuhan para
perempuan dalam mempercantik kuku, Geez Nails hadir dengan ratusan warna kuteks
dan para staff yang ahli dalam merawat kuku. Geez Nails buka dari pukul 10.00
hingga 18.00.
Saya melakukan
wawancara dengan mbak Steffani yang bertanggung jawab menghandle semua keadaan
salon dan melakukan pembukuan akhir bulan. Awalnya, Geez Nails didirikan karena
owner dan Mbak Steffani yang addict terhadap kuku, sehingga mereka berinisiatif
untuk membuat salon khusus kuku. Ternyata, tidak disangka bahwa usaha mereka
sukses dan sekarang dikelola lebih serius. Mereka merekrut beberapa staff yang
sekarang sudah ahli dalam mempercantik kuku.
Berikut ini range
harga untuk servis manicure dan pedicure:
- - Full Manicure and Pedicure = Rp. 235.000
- - Fast Manicure and Pedicure = Rp. 160.000
- - Full Manicure = Rp. 125.000
- - Full Pedicure = Rp. 145.000
- - Fast Manicure = Rp. 85.000
Keunggulan lain dari
tempat ini adalah suasananya yang sangat homey. Dengan berbagai dekorasi yang
lucu, tempat ini menjadi sangat nyaman. Suasana nyaman ini membuat tempat ini
justru bisa menjadi tempat menikmati waktu luang bagi ibu dan anak. Mbak
Steffani merasa tidak ada nails salon lain yang menjadi kompetitor, tapi justru
menjadi pemacu. Jika ada produk yang ada di tempat lain tetapi tidak ada di
Geez Nails, Mbak Steffani akan mencari kuteks tersebut.
Ada lebih dari 200
warna dari berbagai merek kuteks yang ditawarkan di tempat ini, bahkan karena
tempat yang terbatas, tidak seluruh kuteks diletakkan di display. Mbak Steffani
juga menyatakan bahwa karena kesukaannya terhadap kuku, ia selalu tahu
warna-warna kuteks terbaru. Beliau menyatakan bahwa tidak ada warna kuteks yang
benar-benar sama. “Setiap brand punya warna khas yang beda, emang ada warna
standard yang sama. Merah maroonnya Marc Jacob dan Chanel hampir sama, tapi
kalau udah dipake jadi beda.” Selain itu, beliau juga rela membeli
kuteks-kuteks ini ke luar negeri, seperti kuteks Louboutin di Paris dan kuteks
Essie di Hongkong. Kuteks yang dibeli di Indonesia hanya OPI dan beberapa
kuteks Inglot. Terkadang ada beberapa customer yang request warna dari brand
nail polish tertentu, dan biasanya kuteks tersebut akan berusaha didapatkan
oleh owner atau Mbak Steffani. Tetepi banyak pula customer yang justru kaget
dengan banyaknya warna yang ditawarkan dan tidak menyangka ada warna tertentu
dari brand yang diinginkan. “Kayak warna Inglot, orang mikir cuma beberapa,
ternyata di sini banyak.” beliau mencontohkan.
Customer yang datang
berkisar usia 4 hingga 50 tahun, tetapi lebih banyak antara 15-40 tahun.
Ternyata ada beberapa anak yang sangat menyukai kuteks dan sudah mengerti nail
art dan apa saja yang harus mereka lakukan untuk mempercantik kuku mereka. Oleh
karena itu, Geez Nails menawarkan Piggy Paint Nail Polish, yaitu kuteks khusus
untuk anak-anak. Kuteks tersebut memiliki kandungan kimia lebih rendah. Bahkan
untuk aseton, Geez Nails juga menggunakan brand yang sama.
Geez Nails juga
menawarkan home service karena banyaknya permintaan customer. Home service
biasa dilakukan untuk wanita yang ingin mengadakan pernikahan, wanita berusia
40 tahun ke atas yang malas pergi ke salon, dan ibu muda yang baru melahirkan.
Untuk wedding sendiri, diharapkan melakukan appointment paling lama H-2 karena
harus menyesuaikan dengan staff yang ada. Calon pengantin biasanya sudah request
ingin nail art seperti apa dengan mengirimkan foto sehingga staff Geez Nails
membawa kuteks yang tepat. Geez Nails juga menyediakan kristal dan pearl yang
biasa digunakan untuk acara wedding. Jika sudah melakukan appointment jauh dari
hari H, Geez Nails akan mengirimkan foto kuteks-kuteks yang akan dibawa.
Home service hanya
bisa untuk 1 kali acara karena ada kendala waktu. Oleh karena itu, Geez Nail
selalu memberikan rekomendasi jenis nail art dan warna kuteks untuk wedding.
Untuk mengantisipasi kesalahan, Mbak Steffani juga seringkali meminta foto baju
yang akan digunakan. Beliau menjelaskan, “Biasa pemberkatan atau akad dan
resepsi kan beda, jadi harus liat warna tengah-tengahnya”.
Saat customer datang, biasanya mereka akan langsung ke kasir dan memberitahu treatment apa yang dipilih. Kemudian, diantarkan ke lemari yang penuh dengan kuteks untuk memilih warna dan merek kutes. Ada 1 lagi kelebihan dari tempat ini, yaitu kita customer bisa free testing kuteks ke kuku. Mbak Steffani mengatakan, “Jadi, sebelum pake boleh dicoba. Karena liat banyaknya warna, orang suka bingung, jadi liat-liat dulu.” Setelah itu, customer duduk di tempat yang disediakan dan dilayani sesuai dengan treatment yang dipilih. Setelah mengaplikasikan nail polish, dari base coat hingga top coat, kuku customer akan dikeringkan dengan mesin pengering.
Ada pula servis nail
extension untuk memanjangkan kuku. Salah satu cara yang ditawarkan adalah
dengan menggunakan fake nails dan panjang kuku bisa ditentukan sesuai keinginan.
Setelah nail extension, biasanya customer akan melanjutkan ke nail art.
Mbak Steffani merasa
masih kekurangan staff karena hingga saat ini hanya ada 6 staff sehingga
terkadang harus menolak customer, apalagi jika staff sedang sibuk melakukan
home service. Seluruh staff bisa melakukan basic manicure, pedicure, dan nail
art, tetapi hanya ada beberapa yang bisa melakukan nail extension. Jika sedang
ramai dan seluruh staff sibuk, Mbak Steffani biasanya mengusulkan kepada
customer untuk datang jam berapa atau menunggu berapa lama lagi. Kekurangan
lainnya adalah jam buka yang hanya sampai pukul 18.00, padahal banyak customer
yang baru pulang kantor.
Untuk full manicure
dan pedicure diperlukan waktu kira-kira 1.5 jam jika dikerjakan 2 orang,
sedangkan untuk nail art tidak bisa ditentukan karena tergantung kesulitan.
Sedangkan untuk nail polish saja bisa dilakukan tidak lebih dari 30 menit.
Tidak ada cara
khusus dari owner atau Mbak Steffani untuk mempromosikan Geez Nails. Cara utama
yang dilakukan adalah word of mouth dan social media (Instagram). Ada pula
beberapa TV lokal yang datang untuk meliput Geez Nails tanpa dipanggil. Majalah
juga cukup sering meminta Geez Nails untuk mempercantik kuku modelnya dan menuliskan
credit title untuk Geez Nails, seperti majalah Vemale. Saat ditanyakan apakah
Instagram sangat berpengaruh
terhadap banyaknya customer, Mbak Steffani menjawab, “Ngaruh. Ngaruh banget. Banyak banget yang dateng karena liat Instagram. Kalau yang jauh dan ga main social media, baru biasanya liat dari liputan TV lokal, seperti Trans TV atau Elshinta.” Terkadang media ini meliput karena ada public figure yang datang, bahkan datangnya mendadak. Akan tetapi, Geez Nails selalu menerima karena tempat ini merupakan tempat umum dan bisa menjadi promosi gratis.
terhadap banyaknya customer, Mbak Steffani menjawab, “Ngaruh. Ngaruh banget. Banyak banget yang dateng karena liat Instagram. Kalau yang jauh dan ga main social media, baru biasanya liat dari liputan TV lokal, seperti Trans TV atau Elshinta.” Terkadang media ini meliput karena ada public figure yang datang, bahkan datangnya mendadak. Akan tetapi, Geez Nails selalu menerima karena tempat ini merupakan tempat umum dan bisa menjadi promosi gratis.
Keluhan customer
biasanya hanya karena waiting list. Selain itu, mereka kecewa karena kuteks
Inglot yang dijual tidak banyak. Ada beberapa kuteks yang memang dijual, tetapi
hanya sedikit. Ada pula yang mengeluh karena kuteksnya rusak akibat kelalaian
customer. Misalnya saja ada customer yang baru 5 menit keluar dari Geez Nails
tetapi kembali karena kuteksnya rusak, jadi tetap dibenarkan oleh para staff.
Untuk para loyal
customer, Geez Nails menawarkan kupon untuk mengumulkan stamp. Setiap transaksi
Rp.100.000, customer akan mendapat 1 stamp. Jika sudah mencapai 5 stamp, customer
akan mendapatkan voucher Rp.50.000, tetapi jika sudah 10 stamp, mendapat Rp.100.000.
Jika sudah memiliki 10 stamp tetapi 5 stamp belum digunakan, customer diberikan
voucher Rp.150.000. Ada beberapa promo yang pernah dilakukan di Geez Nails
sesuai dengan keadaan salon setiap bulan. Misalnya, ada promo 10% setiap
penggunaan kuteks Louboutin, tidak termasuk manicure.
Saya juga melakukan wawancara dengan customer dari tempat ini. Salah satunya adalah Mbak Eka Rani yang mempercayakan Geez Nails untuk mempercantik kukunya di hari pernikahannya. Ia mengetahui tempat ini dari rekomendasi temannya. Ia sangat senang dengan pelayanan Geez Nails karena sangat ramah dan sering memberikan rekomendasi nail art terbaik untuk kukunya. Ia juga mau merekomendasikan tempat ini ke teman-temannya.
“Harapannya akan ada Geez Nails Geez Nails selanjutnya.” Ucap Mbak Steffani.
Dibuat Oleh : Irine Jelika
No comments:
Post a Comment