Informan #3
Sebagai
seorang technical manager bagian IT
yang dituntut untuk selalu support selama 24 jam, waktu luang menjadi sangat
berharga bagi Kak Olden. Sehari-hari, ia harus bekerja di kantor dari jam 8
hingga jam 5. Namun, jika ada keperluan mendadak, ia harus tetap siap untuk
pergi ke kantor. Ia wajib melakukan review aplikasi IT di perusahaan swasta
tempat ia bekerja, membuat review terhadap request-request modifikasi program, dan
terlibat dalam pembuatan program baru. Bertempat tinggal di Slipi, Jakarta
Barat, dengan pekerjaannya sekarang, ia mendapat penghasilan di atas Rp
5.000.000.
Istri dan Anak Kak Olden |
Waktu luang
biasa dimiliki Kak Olden saat weekend,
walaupun jika ada pekerjaan mendadak, ia tetap tidak bisa menghindarinya.
Setiap hari Sabtu dan Minggu, Kak Olden beserta keluarga dan mertua pasti pergi
makan siang karena tidak ada yang bisa memasak di rumahnya. Kegiatan bersama
keluarga lebih banyak dilakukan di mal. Alasannya adalah, “Di mall bersih dan
nyaman, apalagi harus makan, ganti pampers.” Walaupun ada liburan long weekend, Kak Olden dan keluarga
tetap memilih untuk pergi ke mal, bukan ke luar kota.
Mal yang
paling sering dikunjungi adalah Central Park. Faktor yang mempengaruhinya dalam
memilih mal tersebut adalah tempat makan dan tempat belanja yang ada. Seluruh
fasilitas di Central Park juga dianggap sudah bagus. Keluarganya merasa cocok
dan terbiasa dengan restoran di Central Park dan paling sering makan siang di
Urban Kitchen. Selain tipe makanan yang ditawarkan, suasana Urban Kitchen juga
sangat pas dengan yang diharapkan. Selain untuk makan, Kak Olden juga
seringkali bertemu dengan temannya di Urban Kitchen, lalu mengobrol, dan update
ke social media Path. Walaupun memiliki FB, Kak Olden sudah jarang
menggunakannya karena tidak banyak lagi teman yang aktif menggunakannya, jadi ia
lebih sering menggunakan Path atau Instagram.
Carrefour Central Park |
Sebelum
memiliki anak, Kak Olden lebih senang hangout bersama teman-temannya di café atau
restoran yang bukan di mal. Restoran favoritnya adalah Restoran Bambu Den yang
berada di Kelapa Gading atau Gading Serpong. Restoran tersebut menyajikan
makanan yang rasanya disukan oleh Kak Olden.
Selain pergi
ke mal, Kak Olden terkadang menghabiskan waktu untuk berolahraga sebagai salah
satu hobinya. Olahraga yang dipilih adalah berenang dan dilakukan 3 kali dalam
seminggu di salah satu GOR Pertamina, Jakarta Selatan. Karena letaknya yang
tepat di tengah antara jalan menuju pulang kantor, maka setelah pulang kantor,
ia menyempatkan diri untuk ke GOR tersebut. Ia memilih berenang karena faktor
kesehatan. Belum lama ini, ia penah ke dokter karena keluhan sakit pinggang dan
dokter tersebut menyarankan untuk berenang. Ia mengetahui GOR tersebut dari
salah satu temannya yang pernah berenang di sana. Setiap bulan, ia wajib
membayar Rp 100.000/lapangan sebagai biaya member. Terdapat berbagai lapangan
lainnya di sana, tetapi Kak Olden tidak mencoba lapangan lainnya. Biasanya, ia
akan pergi sendiri untuk berenang, tetapi ia sedang merekomendasikan GOR
tersebut kepada teman-temannya yang dulu sering bermain basket bersama di Senayan.
Walaupun dulu ia aktif bermain basket, tetapi karena kesibukan pekerjaan, ia
sudah jarang bermain basket dan member di Senayan sudah tidak aktif. GOR
Pertamina juga akan direkomendasikan bagi keluarganya agar mereka bisa olahraga
ringan seperti jogging. “Kalau baby sudah lebih besar dan bisa diajak berenang,
mau ke sana daripada ke mal terus”, ucapnya. Kak Olden juga menginginkan GOR
tersebut memiliki lahan untuk kegiatan keluarga supaya saat ia berolahraga,
anak dan istrinya juga ada kegiatan.
Walaupun
hobi berolahraga, Kak Olden belum pernah mengikuti acara running yang sedang
sering diadakan di Jakarta. Hal ini dikarenakan tidak ada waktu yang pas. Jika
ia mengikuti acara tersebut, waktu untuk keluarga menjadi habis. Keluarganya
juga tidak bisa diajak mengikuti acara tersebut karena perbedaan interest dan
memiliki bayi yang belum cukup usia.
Berbagai mal
baru yang hadir di Jakarta ternyata juga manarik minat Kak Olden karena ingin
mencari konsep baru dan mendapatkan diskon yang ditawarkan. Mal baru yang
terakhir dikunjungi adalah Lotte Shopping Avenue di daerah Kuningan karena
tertarik dengan promo Uniqlo. Kak Olden mengetahui mal tersebut karena cukup
sering ke Mall Ambassador untuk menemani istri membeli pakaian dan kebutuhan
bayi dan melewati Lotte Shopping Avenue saat menuju pulang.
Pengalaman
paling mengesankan saat mengisi waktu luang adalah saat Kak Olden berlibur ke
Manado dan snorkeling di Bunaken. Pengalaman tersebut tidak terlupakan karena
ia merasa benar-benar bermain di alam, memberi makan ikan, dan berenang bersama
ikan. Ia sangat senang jika bisa melakukan hal tersebut di Jakarta, tetapi
harganya harus ekonomis. Ia pergi ke Manado saat sudah berkeluarga, tetapi
belum memiliki anak.
Pengalaman
terburuk yang pernah Kak Olden alami adalah saat makan di Ya Kun Kaya Toast
Gandaria City. Saat membawa bayinya jalan-jalan ke mal tersebut dan memutuskan
untuk makan roti bakar dan minum kopi di Ya Kun Kaya Toast, ada perokok yang
merokok tepat di meja sebelah mereka. Padahal seharusnya di dalam ruangan
tersebut dilarang merokok, tetapi tidak ada pegawai yang menegur perokok
tersebut. Hingga saat ini, Kak Olden tidak mau pergi ke tempat tersebut lagi,
apalagi jika akan mengajak keluarga dan anak. Pengalaman ini terjadi sekitar 5
bulan lalu. Walaupun punya pengalaman buruk di Ya Kun Kaya Toast Gandaria City,
tetapi ia tetap mau mengunjungi cabangnya di mal lainnya karena di mal lain
tidak bermasalah.
Setelah
memiliki anak, frekuensi Kak Olden pergi bersama teman sudah berkurang. Ia
mengaku, “Dulu tiap minggu, sekarang sebulan sekali doang”. Tempat favorit
untuk menemui teman-temannya adalah Starbucks Central Park. Walaupun untuk
bertemu teman, Kak Olden tetap membawa keluarga, terutama bayinya karena
teman-temannya mau bertemu dengan anak Kak Olden. Ia memilih Starbucks karena
menyukai minuman di café tersebut dan tempatnya nyaman untuk membawa bayi,
mengobrol, ataupun duduk yang lama. Selain itu, Starbucks Central Park juga
menyediakan tempat khusus perokok dan karena terpengaruh pengalaman buruk di Ya
Kun Kaya Toast Gandaria City, ia merasa lebih nyaman saat membawa bayi ke
tempat yang menyediakan tempat khusus perokok.
Ada keinginan
Kak Olden yang belum bisa diwujudkan oleh Kota Jakarta yaitu taman yang layak.
Walaupun sudah ada taman dari pemerintah, tetapi taman yang ada tidak layak
dikunjungi. Ia mengatakan, “Harusnya bersih, nyaman dikunjungi, aman, desain/layout
bagus, enak untuk duduk-duduk”.
Dibuat oleh : Irine Jelika
No comments:
Post a Comment