Informan #5


Informan #5
Kak Angeline bekerja sebagai seorang programmer di sebuah perusahaan swasta di Jakarta Pusat. Setiap hari Senin hingga Jumat, ia sibuk ke kantor dan bekerja membuat program jika ada request dari user atau melakukan maintenance program. Wanita yang tinggal di Petamburan, Jakarta Pusat ini harus masuk kantor pukul 8 pagi dan baru pulang pukul 17.30.
Karena belum berkeluarga, maka Kak Angeline lebih senang menghabiskan waktu luang bersama teman dan kelurga. Setelah pulang kantor, terkadang ia pergi karena ada acara kantor atau janji bertemu dengan temannya. Jika tidak ada acara, ia pulang ke rumah untuk menonton TV atau main game di tablet dan smartphone miliknya. Game yang paling ia sukai adalah game simulasi seperti Hay Day dan Clash of Clans karena teman-teman kantornya juga memainkan permainan yang sama. Acara TV yang paling ia sukai adalah Berpacu dalam Melodi di Net TV karena acara tersebut berbeda dari yang lain dan Kak Angeline senang ikut menebak-nebak lagu.

Biasanya, Kak Angeline pergi makan malam bersama teman kantor sebagai acara gathering untuk berkumpul dan mengobrol. Penentuan tempat makan umumnya berasal dari teman yang sudah pernah mencoba restorannya. Terkadang ada pula teman kantornya yang membeli voucher makanan di www.disdus.com dan mereka jadi tertarik untuk makan malam di restoran tersebut karena merasa lebih murah. Acara gathering ini biasa diadakan 1 bulan sekali, tetapi tidak ada jadwal yang pasti dan tergantung dari teman-teman kantor.

Saat weekend, Kak Angeline tidak bekerja dan sering menikmati waktu luang untuk berjalan-jalan ke mal bersama teman atau keluarga. Mal yang paling sering dikunjungi adalah Central park dan Mal Taman Anggrek karena letak mal tersebut di tengah-tengah antara teman-temannya. Akan tetapi, jika sudah mulai bosan dengan kedua mal tersebut, ia pergi ke Gandaria City atau daerah Senayan. Kak Angeline mengaku bahwa mal bisa menjadi tempat refreshing karena sudah bekerja selama weekdays. Jika pergi bersama teman, ia lebih sering nongkrong, jalan-jalan, dan terkadang berbelanja. Jalan-jalan yang dimaksud Kak Angeline adalah masuk ke sebuah toko yang biasa ia mendapat belanjaan dan kalau ada yang cocok, baru ia membeli sesuatu, sehingga tidak hanya window shopping dan belum tentu membeli barang.

Tempat favorit Kak Angeline adalah tempat yang bisa nongkrong sekaligus makan, seperti Nanny’s Pavillon. Tempat makan tersebut menjadi pilihan utama Kak Angeline karena tempatnya yang enak, makanan yang variatif, dan cocok dengan selera. Kak Angeline pun sempat menceritakan , “Dulu kan Nanny’s yang di CP cuma 1, itu sebenernya udah agak-agak males sih makan di situ karena kan sempit tempatnya, belum ngantrinya. Sekarang udah buka yang kedua, jadi enak aja gitu. Jadi kalau mau makan juga ga perlu ngantri-nganti. Kalau makan ngantri, bawaannya udah males aja.” Kak Angeline sendiri mengaku bukanlah tipe orang yang mau mengantri demi makan. Definisi nyaman bagi Kak Angeline adalah tempat yang enak untuk duduk yang lama, karena kalau ada yang mengantri, ia merasa tidak enak untuk duduk lama dan sungkan ditunggu pengunjung berikutnya.

Kak Angeline juga aktif menggunakan sosial media, terutama Path karena lebih fleksibel. Ia sebenarnya juga memiliki Facebook, Instagram, dan Twitter, tetapi ia merasa Instagram itu kaku dan Twitter tidak sefleksibel path. Jika ada temannya yang share foto makanan dan terlihat enak, ia langsung menanyakan tempat tersebut.

Setelah jalan-jalan, Kak Angeline juga seringkali karaoke atau menonton film di bioskop. Ia paling sering berkaraoke di mall walaupun harganya agak mahal. Selain tempat karaoke di mall, ia juga senang ke Lime Light karena teman-temannya menyukai Lagu Korea dan menganggap bahwa Lagu Korea di Lime Light paling lengkap dibanding tempat karaoke lainnya.

Ternyata, jika pergi bersama orangtua, Kak Angeline juga memilih Central Park sebagai pilihan utama. Alasan pertama adalah karena lokasinya yang dekat. Alasan berikutnya adalah karena Central Park sudah mnyediakan fasilitas sesuai kebutuhan, seperti Carrefour untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari dan tempat bermain untuk keponakannya yang masih kecil. Kak Angeline berkata, “Kalau mau dicompare, misalkan ke Plaza Senayan, itu kan ga ada Carrefour, terus toko-tokonya kan branded banget, gak mungkinlah kita tiap minggu belanja barang branded, kan ga mungkin juga, terus anak-anak juga ga ada tempat buat maen.” Walaupun suka mengunjungi Central Park, ia mengatakan bahwa jika datang terlalu siang, maka ia kesulitan mencari tempat parkir. Oleh karena itu, jika siang hari, ia lebih senang ke Mal Taman Anggrek.

Hobi Kak Angeline adalah membaca komik, sehingga jika pergi ke mal, ia pasti ke Gramedia walaupun hanya sebentar. Ia sudah mengetahui bahwa setiap hari Rabu, akan ada komik baru yang dijual di Gramedia. Jika ada komik yang menarik, ia membeli komik tersebut dan membacanya saat di rumah. Kak Angeline tidak senang membaca komik langsung di Gramedia dan lebih suka membelinya untuk dijadikan koleksi. Karena tidak ada rental komik di dekat rumah, maka ia sudah jarang meminjam komik. Selain itu, Kak Angeline merasa komik rental adalah bekas orang lain sehingga merasa jorok.

Tempat yang tidak disukai Kak Angeline adalah Solaria karena ada berita bahwa terdapat kecoa di makanannya. Kak Angeline bercerita, “Saya phobia kecoa jadi kalau udah denger Solaria, aku ga mau makan deh, mending ga usah makan.” Ia melanjutkan, “Terakhir makan solaria sih berminyak banget, waktu itu kan bareng temen-temen, hampir yang makan saat itu sakit tenggorokan semua, termasuk saya sendiri. Ga lama setelah itu denger berita kalau di Solaria ada kecoa, ya bener ga bener ya, secara karena udah phobia kecoa ya mendingan menghindari atau ga usah makan, kan masih banyak pilihan lain.” Kak Angeline sudah mendengar berita tersebut beberapa kali sehingga sangat menghindari untuk makan di sana. Selain itu, ia juga merasa tidak wajib makan di situ dan masih banyak pilihan restoran lainnya. Sudah lebih dari 5 tahun Kak Angeline tidak makan di Solaria.

Mal adalah tempat yang paling Kak Angeline sukai karena praktis. Ia menjelaskan, “Praktis aja ke mal, kayaknya semua udah ada di sana, mau liat-liat bisa misalkan baju atau sepatu, mau makan bisa, mau belanja bisa, ngadem juga kan.” Kak Angeline tidak memiliki angka pasti untuk budget ke mal, tetapi ia mengaku rela mengelurkan uang maksimal sekitar Rp 100.000 untuk makan.

Bebek Omahan, Tanjung Duren
Pengalaman Kak Angeline yang paling mengesankan adalah saat acara gathering bulan lalu. Dari yang awalnya ingin makan sushi, kemudian seafood di Kalimati, lalu D’ Cost, akhirnya acara gathering dilakukan di restoran Bebek Omahan di Tanjung Duren. Karena keadaaan ekonomi teman-teman Kak Angeline sangat beragam, maka mereka membatalkan makan sushi. Mereka juga batal makan seafood di Kalimati karena lokasinya cukup jauh dan macet. Kak Angeline dan teman kantornya juga tidak jadi makan D’ Cost karena mayoritas anggota divisi IT adalah laki-laki dan ditakutkan tidak akan kenyang jika makan di restoran tersebut karena porsinya kecil. Dari berbagai perdebatan tersebut, akhirnya mereka memilih Bebek Omahan karena dekat, murah meriah, dan tempatnya besar sehingga cukup untuk banyak orang. Hal yang membuat acara gathering ini memorable adalah setelah kemelut saat memutuskan restoran yang dipilih, ada juga unpredictable people yang ikut. Biasanya, di kantor Kak Angeline, ada beberapa kelompok-kelompok pertemanan, sehingga ia menyangka hanya kelompoknya saja yang akan ikut acara ini, tetapi ternyata banyak sekali orang tak terduga yang ikut hingga totalnya hampir 20 orang.

Kak Angeline tidak mau ke Dufan atau Waterboom untuk menikmati waktu luang karena ia tidak mendapatkan rasa fun yang seharusnya diberikan tempat tersebut. Kak Angeline merasa tiket masuk Dufan terlalu mahal, padahal ia tidak berani menaiki permainan seperti Halilintar, sehingga merasa rugi jika menghabiskan waktu luang di Dufan. Waterboom kurang menarik karena terkadang Kak Angeline menggunakan kacamata dan jika bermain di tempat tersebut, kacamatanya akan basah. Ia lebih memilih berenang sebagai olahraga dibanding berenang untuk bermain-main.

Berbagai acara running yang sedang sering diadakan di Jakarta tidak membuat Kak Angeline tertarik mengikutinya karena dianggap membosankan. Ia lebih senang bermain bulutangkis bersama teman kantornya. Kak Angeline dan teman-temannya ingin bermain bulutangkis, tetapi karena keterbatasan lapangan, mereka tidak jadi bermain. Ia juga suka olahraga berenang, namun tidak tahu harus berenang di mana.

Kak Angeline mengaku sebenanya bosen pergi ke mal terus karena hampir 80% isinya sama, hanya desain malnya saja yang berbeda. Kak Angeline mengharapkan taman untuk nongkrong, tetapi aman. Ia mau nongkrong di taman, tapi merasa tidak safety karena terkadang ada abang-abang atau preman yang suka menggoda atau ‘malak’ sehingga tidak nyaman untuk duduk, main, dan nongkrong di taman.

Dibuat Oleh : Irine Jelika

No comments:

Post a Comment