Sudah lama saya ga nonton film Indonesia di bioskop. Jujur saja menurut saya kualitas film Indonesia masih kalah dibanding film-film asing. Tapi untuk film ini, kita semua wajib nonton dan bangga karena Indonesia bisa menghasilkan film bertaraf internasional.
Berawal dari kesuksesan film The Raid 1:Redemption, sutradara Gareth Evans melanjutkannya dengan The Raid 2:Berandal. Tidak seperti The Raid 1 yang memilih setting di dalam sebuah gedung, The Raid 2 memiliki setting yang lebih luas. Sejak diputuskan untuk membuat film ini, para pecinta film sudah menunggu dan berekspektasi tinggi mengenai film ini. Apalagi trailer dan teaser yang ada sangat membuat penasaran dan bisa meyakinkan para pecinta film bahwa film ini tidak kalah dari film asing. Orang-orang yang tadinya malas untuk menonton film Indonesia, jadi penasaran dan ingin membuktikan kualitas dari film ini.
Buat yang ga nonton film The Raid 1, kalian ga usah takut ga bakal ngerti film ini. Walaupun memang lanjutan dari film sebelumnya, tapi yang sama hanyalah tokoh utama yang diperankan oleh Iko Uwais. Sisanya tidak terikat dengan film sebelumnya sehingga tanpa menonton The Raid 1, kalian pasti tetap akan mengerti alur film di The Raid 2.
The Raid 1 menceritakan polisi yang ingin menggrebek sebuah sarang mafia di sebuah gedung, namun justru para polisi yang terperangkap di dalam gedung itu. Rama (Iko Uwais) berhasil keluar dari gedung tersebut dengan bantuan dari kakaknya, Andi (Donny Alamsyah), yang ternyata ada di gedung itu juga. Nah The Raid 2 melanjutkan cerita tersebut. Rama menemui Bunawar (Cok Simbara) karena disuruh Andi. Bunawar merupakan polisi yang jujur dan mau memberantas para mafia serta para polisi yang tidak jujur dan korupsi. Bunawar mengajak Rama untuk bergabung dalam timnya, dengan jaminan akan menjaga keluarga Rama. Ada 2 mafia yang berkuasa di Indonesia, yaitu Bangun (Tio Pakusodewo) yang bekerja sama dengan Goto (Kenichi Endo). Tugas baru Rama adalah masuk ke dalam penjara dan mendekati putra Bangun, yaitu Ucok (Arifin Putra) yang sedang ditahan agar setelah keluar penjara, Rama bisa memata-matai organisasi yang dipimpin Bangun. Hanya sendirian, Rama berusaha masuk ke dalam criminal underworld dan menghancurkannya demi menyelamatkan dirinya sendiri serta keluarganya.
Ada beberapa tokoh yang menambah keseruan film ini, yaitu Hammer Girl (Julie Estelle) dan Baseball Batman (Very Tri Yulisman). Ada adegan Rama harus melawan mereka berdua untuk membunuh bos mereka. Tidak diragukan lagi, adegan tersebut sangat menegangkan dan merupakan salah satu scene yang sangat ditunggu-tunggu penonton. Tidak seperti assassin biasanya yang menggunakan pedang, pisau, atau pistol. Di film ini, kedua assassin menggunakan benda yang tidak biasa yaitu palu dan tongkat baseball. Hal ini yang membuat saya makin penasaran dan sangat menantikan scene dimana Hammer Girl dan Baseball Batman menunjukkan keahlian mereka.
Jangan menonton film ini jika takut akan luka dan darah karena banyak sekali adegan kekerasan di film ini. Tapi, bagi pencinta film thriller, action, dan suka akan ketegangan, film ini memberikan semuanya. Mulai dari berantem dengan tangan kosong, adegan kejar-kejaran dengan mobil, atau tembak-tembakan, semuanya tersaji lengkap di film ini. Iko Uwais sangat berhasil menunjukkan kemampuan silatnya. Begitu pula para tokoh lainnya. Efek luka dan darah di film ini juga sangat bagus sehingga terlihat sangat nyata. Setiap pukulan, tembakan, goresan, dan luka yang tercipta ditunjukkan seakan-akan benar-benar terjadi.
Hal yang paling membuat orang bingung dalam film ini adalah adanya setting bersalju di Jakarta. Sang sutradara tampaknya terlalu memaksakan adegan berdarah di atas salju. Mungkin akan lebih baik jika scene tersebut sedang menceritakan bahwa mereka ke luar negeri, misalnya Jepang, untuk benar-benar memberantas underworld hingga akarnya atau saljunya saja yang dihilangkan. Melihat salju dengan gerobak penjual di belakangnya rasanya kurang pas. Walaupun secara keseluruhan film ini sudah bagus, hanya detailnya saja yang masih kurang rapi.
Film ini masuk dalam IMDB dan mendapat rating 8.9/10. Rating yang sangat tinggi karena hanya ada sedikit film yang mendapat rating setinggi itu. Rating ini bahkan lebih tinggi dari 2 film yang masih ada di bioskop Indonesia, yaitu Divergent dan Captain America. Jadi tunggu apalagi? Masih ragu menonton film Indonesia bertaraf internasional ini?
By : Irine Jelika
No comments:
Post a Comment