Tuesday, May 20, 2014

Godzilla (2014)


Mendapat rating 7.5/10 di IMDB menunjukkan kualitas film ini. Monster yang berbentuk seperti kadal raksasa ini menjadi daya tarik yang unik. Film dengan judul yang sama pernah dirilis pada tahun 1954, tepat 60 tahun yang lalu. Selanjutnya, ada pula Godzilla di tahun 1998. Di tahun ini, Gareth Edwards bertanggung jawab sebagai director dari kelahiran kembali Godzilla.



Saya sendiri bingung jika harus menceritakan kembali sinopsis dari film ini karena alurnya kurang rapi dan saya merasa ada banyak kejanggalan. Inti dari film ini adalah pertarungan Godzilla melawan monster lainnya yang disebut MUTO. Peran manusia di film ini kurang mempengaruhi jalannya film, bahkan aktor siapapun yang memerankan sebenarnya tidak penting karena tidak terlalu berpengaruh. Di awal film, diceritakan adanya sepasang suami istri yaitu Joe Brody (Bryan Cranston) dan Sandra Brody (Juliette Binoche) bekerja di pakbrik nuklir Jepang dan memiliki anak bernama Ford Brody (Aaron Taylor-Johnson). Ada keanehan di pabrik tempat mereka bekerja dan Joe Brody meminta istrinya untuk memeriksa reaksi nuklir. Namun, keanehan itu terus berlanjut sehingga menyebabkan kebocoran nuklir dan membunuh Sandra Brody. 



15 tahun kemudian, Ford Brody sudah pindah ke California dan memiliki istri, Elle Brody (Elisabeth Olsen) dan anak, Sam Brody (Carson Bolde). Namun, ayah Ford belum bisa menghadapi kenyataan kematian istrinya dan terus melakukan penelitian di tempat terlarang (karena dianggap terkontaminasi nuklir). Joe Brody ditangkap pihak berwajib dan memaksa Ford Brody untuk kembali ke Jepang agar bisa membebaskan ayahnya. Joe justru mengajak Ford untuk ikut mencari bukti kematian Sandra. Mereka berdua tertangkap dan dibawa ke pusat penelitian Monarch untuk ditanyai. Saat itulah, kejadian 15 tahun silam terulang kembali. Akhirnya Joe Brody mengetahui bahwa ada monster raksasa yang hidup karena menyerap radiasi nuklir, yang kemudian dinamai MUTO.

2 paragraf di atas hanya prolog yang berlangsung sekitar 30 menit dari total film. Penonton harus sangat bersabar menanti kedatangan tokoh utama yaitu Godzilla. Di awal film, hanya bagian punggung (sisik) Godzilla saja yang ditunjukkan. Justru film ini lebih banyak menunjukkan sosok MUTO, musuh dari Godzilla. Pertarungan sebenarnya antara Godzilla dan MUTO diletakkan benar-benar di akhir film dan hanya sebentar.



Saya harus mengapresiasi efek visual maupun audio dari film ini. Efeknya benar-benar bagus. Mulai dari pembuatan Godzilla, MUTO, serta berbagai gedung yang hancur akibat pertarungan mereka. Efek yang paling bagus terasa saat monster-monster bertarung karena terlihat nyata. Selain itu, manusia terlihat sangat kecil dan tidak ada apa-apanya dibanding Godzilla ataupun MUTO. Sekali lagi saya katakan, peran tokoh manusia di film ini tidak berpengaruh banyak.

Banyak yang menanyakan mengapa Godzilla yang sekarang terlihat gendut. Saya sendiri juga menanyakan hal tersebut. Tetapi mungkin untuk memberi kesan bahwa Godzilla juga bertumbuh dari tahun ke tahun sehingga tubuhnya bertambah besar.

Sudah saya katakan sebelumnya, alur film ini tidak terlalu jelas. Masih ada berbagai pertanyaan seperti, mengapa tiba-tiba Godzilla bangkit lagi, mengapa MUTO bisa berkembang di dunia, mengapa Ford Brody bisa terus hidup hingga akhir film, dan ending film yang masih 'gantung'. Sepertinya kita yang harus menentukan sendiri ending film ini.

Muncul di tengah berbagai film superhero, Godzilla sangat layak untuk ditonton. Memang awal film membosankan karena prolog yang terlalu panjang dan kehadiran Godzilla sangat minim, tetapi akhir film layak ditunggu. Pertarungan Godzilla dan MUTO sangat layak disaksikan. Dari pemeran manusia, usaha Ford Brody untuk terus hidup sambil mencoba 'melawan' monster-monster ini juga bisa ditonton. Film ini sendiri mengajarkan bahwa manusia tidak boleh sombong dan merasa bisa menaklukan alam.

So, please enjoy Godzilla!



By : Irine Jelika

No comments:

Post a Comment