Saturday, June 21, 2014

22 Jump Street (2014)


Setelah sukses dengan 21 Jump Street, Phil Lord dan Christopher Miller kembali menyutradarai lanjutan film tersebut, berjudul 22 Jump Street. Masih bergenre action comedy, film 22 Jump Street siap membuat kalian tertawa selama menonton.


21 Jump Street menceritakan 2 polisi yang menyamar sebagai siswa SMA untuk menangkap pelaku penyebaran narkoba. Nah, 22 Jump Street masih mirip dengan film sebelumnya, Schmidt (Jonah Hill) dan Jenko (Channing Tatum) disuruh kembali melakukan hal yang sama persis. Setelah berhasil menangkap bandar narkoba di film 21 Jump Street, mereka diberikan kasus yang sama. Markas mereka pindah dari 21 Jump Street menjadi 22 Jump Street dan sekarang dilengkapi dengan berbagai fasilitas canggih. Schmidt dan Jenko juga bukan menyamar sebagai murid SMA lagi, melainkan sebagai mahasiswa di sebuah universitas. Awalnya mereka mengira bisa sukses dengan mudah, tetapi mencari informasi di universitas lebih sulit dibanding di SMA. Untuk menggali informasi, Jenko masuk ke dalam klub rugby, sedangkan Schmidt masuk klub art. Di sini, mereka mulai menemukan perbedaan-perbedaan mereka. Jadi, mereka bukan hanya harus mencari pengedar narkoba di universitas tersebut, mereka juga mulai mempertanyakan hubungan mereka sebagai partner. Apalagi, dalam klub rugby, Jenko menemui seorang teman yang memiliki banyak kesamaan dengannya, yaitu Zook (Wyatt Russell). Schmidt juga menemukan seorang gadis yang ia sukai, yaitu Maya (Amber Stevens). Jadi, selain harus memecahkan kasus, Schmidt dan Jenko harus berusaha menyingkirkan urusan pribadi mereka.

Film ini berhasil membuat saya tertawa sepanjang film. Perpaduan yang sangat pas antara Jonah Hill dan Channing Tatum. Kedua tokoh utama ini berhasil memerankan perannya masing-masing dengan sangat baik. Jonah Hill sebagai mahasiswa kuper dan Channing Tatum menjadi mahasiswa gaul. Komentar dan tingkah laku kedua tokoh ini sangat lucu dan tidak terkesan dibuat-buat.



Namun, tidak hanya tawa saja yang ditunjukkan. Rasa sedih saat mereka berdua bertengkar dan rasa deg-degan saat mengejar penjahat juga tercampur dalam film ini. Jadi, dengan menonton 1 film ini saja, saya berhasil larut dalam berbagai emosi. Namun memang secara keseluruhan, film ini lebih cocok menjadi film komedi. Jangan buru-buru meninggalkan kursi bioskop setelah film ini berakhir karena segera setelah ending, akan ada sedikit cerita, entah itu teaser untuk film berikutnya atau hanya sekedar lucu-lucuan saja.

Pokoknya, film ini sangat layak ditonton. Tapi, saya sarankan jangan menonton film ini dengan anak kecil. Film ini lebih tepat ditonton bersama teman. Get ready to laugh!!!


No comments:

Post a Comment