Tokoh utama film ini adalah Thomas yang diperankan oleh Dylan O'Brien. Di scene pertama, Thomas terperangkap dalam sebuah lift yang menuju ke atas. Tanpa ingatan apapun selain namanya sendiri, Thomas terjebak di tempat yang disebut The Glade. Bersama dengan puluhan laki-laki lainnya, Thomas berada di tempat yang dikelilingi labirin raksasa, yang dipercaya menjadi satu-satunya jalan keluar. Alby (Aml Ameen), sebagai ketua Glade, mengajarkan cara hidup di Glade dan melarang Thomas memasuki labirin karena hanya orang-orang terpilih, para runner, yang boleh masuk ke labirin itu. Pada malam hari, mereka percaya ada Griever, monster berbentuk kalajengking, yang berkeliaran di labirin tersebut dan membunuh semua orang yang berada di dalamnya.
Sejak Thomas datang, ada beberapa kejadian yang tidak biasa terjadi. Ada anggota yang disengat Griever pada siang hari dan saat mau memeriksa ke dalam maze, Dylan juga tersengat. Thomas yang bukan seorang runner, melanggar peraturan dan masuk ke dalam maze. Pada puncaknya, tiba-tiba lift yang membawa Thomas datang di saat yang tidak biasanya dan membawa seorang perempuan. Teresa (Kaya Scodelario) menjadi satu-satunya perempuan yang hidup di The Glade dan anehnya Teresa tidak hanya ingat pada namanya, tetapi juga ingat pada Thomas.
Jadi, apakah Thomas dan teman-temannya akan berhasil keluar dari The Glade?
Bagi penonton yang menyukai film Hunger Games atau Divergent, kemungkinan besar akan menyukai film ini juga karena genre dan jalan ceritanya hampir sama.
Minho (Ki Hong Lee), ketua runner, bisa dikatakan menjadi unpredictable factor di film ini. Bagi yang membaca novelnya atau sudah menonton trailernya, pasti tidak menyangka bahwa image ketua runner menjadi seperti di film. Tidak ada yang menduga bahwa ketua runner bisa sekeren seperti apa yang diperankan oleh Ki Hong Lee. Bagi para perempuan, terutama yang menyukai laki-laki Asia, pasti tertarik melihat aksi Minho dalam film ini.
Walaupun nilai yang diberikan IMDB tidak begitu tinggi (7.6/10), tapi sebenarnya film ini cukup seru. Bagaimana cara Thomas, Minho, dan teman-temannya bertahan hidup, melawan Griever, dan berlari di labirin untuk mencari jalan keluar diceritakan dengan sangat baik. Griever sendiri berhasil memberikan kesan seram dan menakutkan sebagaimana mestinya. Hanya saja, kekurangan terbesar di film ini adalah bagian endingnya. Kalau menurut saya, endingnya ga jelas dan banyak keanehan. Tetapi mungkin itu dibuat agar bisa menyesuaikan dengan lanjutan film ini.
Hingga saat ini, film ini masih ada di berbagai bioskop di Indonesia. Jika ada kesempatan, tontonlah film ini untuk mengisi waktu luang kalian. Enjoy watching!