Sunday, September 28, 2014

Maze Runner (2014)


Diangkat dari novel berjudul sama, karangan James Dashner, Maze Runner hadir di biskop Indonesia pada akhir September 2014. Film ini sukses menjadi salah satu film yang banyak ditonton oleh masyarakat Indonesia. 


Tokoh utama film ini adalah Thomas yang diperankan oleh Dylan O'Brien. Di scene pertama, Thomas terperangkap dalam sebuah lift yang menuju ke atas. Tanpa ingatan apapun selain namanya sendiri, Thomas terjebak di tempat yang disebut The Glade. Bersama dengan puluhan laki-laki lainnya, Thomas berada di tempat yang dikelilingi labirin raksasa, yang dipercaya menjadi satu-satunya jalan keluar. Alby (Aml Ameen), sebagai ketua Glade, mengajarkan cara hidup di Glade dan melarang Thomas memasuki labirin karena hanya orang-orang terpilih, para runner, yang boleh masuk ke labirin itu. Pada malam hari, mereka percaya ada Griever, monster berbentuk kalajengking, yang berkeliaran di labirin tersebut dan membunuh semua orang yang berada di dalamnya.

Sejak Thomas datang, ada beberapa kejadian yang tidak biasa terjadi. Ada anggota yang disengat Griever pada siang hari dan saat mau memeriksa ke dalam maze, Dylan juga tersengat. Thomas yang bukan seorang runner, melanggar peraturan dan masuk ke dalam maze. Pada puncaknya, tiba-tiba lift yang membawa Thomas datang di saat yang tidak biasanya dan membawa seorang perempuan. Teresa (Kaya Scodelario) menjadi satu-satunya perempuan yang hidup di The Glade dan anehnya Teresa tidak hanya ingat pada namanya, tetapi juga ingat pada Thomas.

Jadi, apakah Thomas dan teman-temannya akan berhasil keluar dari The Glade?

Bagi penonton yang menyukai film Hunger Games atau Divergent, kemungkinan besar akan menyukai film ini juga karena genre dan jalan ceritanya hampir sama.


Minho (Ki Hong Lee), ketua runner, bisa dikatakan menjadi unpredictable factor di film ini. Bagi yang membaca novelnya atau sudah menonton trailernya, pasti tidak menyangka bahwa image ketua runner menjadi seperti di film. Tidak ada yang menduga bahwa ketua runner bisa sekeren seperti apa yang diperankan oleh Ki Hong Lee. Bagi para perempuan, terutama yang menyukai laki-laki Asia, pasti tertarik melihat aksi Minho dalam film ini.

Walaupun nilai yang diberikan IMDB tidak begitu tinggi (7.6/10), tapi sebenarnya film ini cukup seru. Bagaimana cara Thomas, Minho, dan teman-temannya bertahan hidup, melawan Griever, dan berlari di labirin untuk mencari jalan keluar diceritakan dengan sangat baik. Griever sendiri berhasil memberikan kesan seram dan menakutkan sebagaimana mestinya. Hanya saja, kekurangan terbesar di film ini adalah bagian endingnya. Kalau menurut saya, endingnya ga jelas dan banyak keanehan. Tetapi mungkin itu dibuat agar bisa menyesuaikan dengan lanjutan film ini.

Hingga saat ini, film ini masih ada di berbagai bioskop di Indonesia. Jika ada kesempatan, tontonlah film ini untuk mengisi waktu luang kalian. Enjoy watching!



Thursday, September 4, 2014

Teenage Mutant Ninja Turtles (2014)


Setelah sukses dengan komik, serial kartun, bahkan game, akhirnya film Teenage Mutant Ninja Turtles dibuat. Dengan disutradarai oleh Jonathan Liebesman dan diproduksi oleh Paramount Pictures bekerja sama dengan Nickelodeon Movies, film ini sudah sepantasnya ditunggu-tunggu oleh para penggemar film di Indonesia. Film ini hadir di Indonesia tepat masih di saat suasana liburan.



Tidak seperti judulnya, film ini justru menjadikan Megan Fox, yang berperan sebagai April O'Neil, menjadi pemeran utama. Sebagai seorang jurnalis, April selalu penasaran dengan apa yang terjadi di kotanya, terutama dengan aksi kejahatan sebuah organisasi yang menguasai kota tersebut bernama Foot Clan. April menyadari bahwa ada sosok pahlawan yang melindungi kota dari kejahatan Foot Clan, dan ia sangat kaget saat mengetahui bahwa para pahlawan bukanlah manusia, melainkan 4 kura-kura, yaitu Donatello (Jeremy Howard), Raphael (Alan Ritchson), Michelangelo (Noel Fisher), dan Leonardo (Pete Ploszak dan Johnny Knoxville). Kehadiran kura-kura ninja ini ternyata juga berhubungan dengan masa lalu April. Para Ninja Turtles dan April akhirnya bekerja sama mencegah rencana Foot Clan dan menyelamatkan kota.



Sebenarnya film ini tidak bisa memuaskan ekspektasi saya. Saya lebih berharap keempat Ninja Turtles bisa menjadi pemeran utama film, bukan April. Karena film ini lebih menceritakan kehidupan April, aksi-aksi para Ninja Turtles jadi terbatas. Pengenalan setiap karakter juga tidak dalam. Bahkan musuh utama dari Ninja Turtles yaitu Shredder (Tohoru Masamune) hanya berperan sedikit sehingga pertarungan seru yang terjadi tidak banyak. Jadi, jangan berharap film ini menonjolkan aksi para Ninja Turtles karena yang diutamakan adalah kehidupan April.

Walaupun sudah banyak mendapatkan kritik, namun tetap saja banyak orang yang penasaran dengan film ini. Efek visual yang ditampilkan cukup bagus, apalagi memperlihatkan bahwa ada kura-kura yang bisa melakukan gerakan-gerakan ninja tidaklah mudah. Selipan-selipan jokes yang ada di film ini sangat menarik dan berada di moment yang tepat sehingga tidak terasa dipaksakan.

Film ini cukup mengobati rasa kangen dengan serial kartunnya yang sangat populer di tahun 90an. So, enjoy the movie and Cowabunga!

Saturday, June 28, 2014

2014


Terinspirasi dari Pemilu tahun ini, Mahaka Pictures bekerja sama dengan Dapur Film membuat sebuah film berjudul 2014. Film bergenre drama politik sekaligus action ini disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan Rahabi Mandra. Sebenarnya film ini sudah mau ditayangkan pada bulan Januari 2014 di bioskop-bioskop Indonesia, namun karena mempertontonkan hal yang sensitif (politik), akhirnya penanyangan film ini diundur menjadi sesudah Pemilu selesai dilaksanakan agar tidak ada pihak yang merasa tersindir ataupun dirugikan.


Foto saya dan teman saya bersama dengan Rahabi Mandra




Saya merasa sangat bangga karena kampus saya mendapatkan kesempatan untuk menonton film ini terlebih dahulu sebelum masuk ke bioskop Indonesia. Selain itu, kami juga kedatangan sutradara dan produser film ini, Mas Rahabi Mandra dan Ibu Celerina Judisari. Oleh karena itu, di blog ini saya ingin membahas sedikit tentang film ini. NO SPOILER!





Film ini menceritakan usaha Bagas Notolegowo (Ray Sahetapy), seorang calon presiden agar bisa memenangkan pemilu 2014 dan menjadi presiden periode 2014-2019. Bagas memiliki anak SMA tahun akhir bernama Ricky Bagaskoro (Rizky Nazar). Setelah lulus SMA, Ricky ingin menjadi pengajar anak-anak di Papua, sedangkan ayahnya ingin ia masuk ke universitas, menimba ilmu setinggi-tingginya, dan mengikuti peran ayahnya dalam dunia politik. Padahal kesibukan Bagas dalam dunia politik membuat hubungannya dengan Ricky renggang dan mengakibatkan Ricky tidak pernah setuju dengan keputusan ayahnya. Sebagai istri dan ibu, Ningrum (Dona Harun), berusaha mendekatkan kembali hubungan ayah dan anak ini.


Bagas yang kurang hati-hati terjebak dalam permainan seseorang yang ingin menjatuhkannya dalam pemilihan presiden. Keadaan ini memutarbalikan seluruh kehidupan Bagas karena ia harus dimasukkan ke dalam penjara. Kehancuran Bagas membuat Ricky penasaran akan kasus ayahnya. Rasa penasarannya ini membawa ia bertemu dengan Khrisna Dorojatun (Donny Amara), seorang pengacara yang selalu memenangi setiap kasus yang ditanganinya tanpa menggunakan cara curang. Ricky juga bertemu dengan anak Khrisna, yaitu Laras (Maudy Ayunda).


Dibantu Khrisna dan Laras, Ricky berusaha membebaskan ayahnya dari penjara. Namun, dalam usaha tersebut, Ricky harus berhadapan dengan Satria (Rio Dewanto), pemuda yang berusaha membunuh Bagas, Ricky, serta seluruh orang yang berusaha menghambat keinginan bossnya. Untungnya, Ricky dibantu oleh polisi yang jujur, yaitu Astri (Atiqah Hasiholan) untuk memburu Satria.

Unsur drama, politik, dan action bercampur lebur dalam film ini. Film ini perlu ditonton seluruh kalangan masyarakat untuk mengetahui apa yang terjadi dalam dunia politik Indonesia. Saya sendiri menyarankan para golongan muda, terutama mahasiswa untuk menonton film ini agar bisa berpikir lebih kritis dan rasional. Film ini mampu mengajarkan beberapa nilai dan memberikan makna mendalam bagi saya pribadi yang menontonnya.

Walaupun berbau politik, namun nuansa percintaan antara Ricky dan Laras juga kental terasa sehingga film ini tidak akan membosankan bagi para remaja. Aksi pertengkaran antara Rio Dewanto dan Atiqah Hasiholan juga patut ditunggu-tunggu.



Jadi, siapakah dalang di balik seluruh peristiwa yang dialami oleh Bagas? Saksikanlah film 2014 di bioskop-bioskop Indonesia.

Saturday, June 21, 2014

How to Train Your Dragon 2 (2014)


DreamWorks Animation kembali mempersembahkan salah satu film animasi paling ditunggu di tahun ini, yaitu How to Train Your Dragon 2. Film ini merupakan kelanjutan dari film berjudul sama yang sudah rilis 4 tahun lalu.



Film ini menceritakan lanjutan petualangan Hiccup dengan naganya yang bernama Toothless. Desa Berk, yang semula bermusuhan dengan naga, sekarang menjadi desa yang sangat akrab dengan naga. Setiap warganya memiliki seekor naga. Memiliki seekor naga membuat Hiccup penasaran untuk menjelajah dunia lebih jauh lagi. Bersama dengan toothless, Hiccup pergi menjelajahi lautan hingga menemukan sebuah pulau yang dipenuhi dengan es. Warga pulau tersebut berusaha menangkap para naga untuk dipersembahkan ke Drago, boss mereka yang mengaku bisa mengendalikan naga-naga dan sedang membentuk pasukan naga. Mendengar hal ini, Hiccup memberitahu ayahnya, Stoick, selaku ketua desa Berk untuk melindungi seluruh naga di desa ini. Hiccup bersama Toothless dan teman-temannya berusaha melindungi seluruh naga dan mengubah pemikiran Drago.


Di film ini, Hiccup bisa mengenal Toothless lebih dalam. Selain itu, Hiccup juga harus bisa menyelesaikan masalahnya dengan ayahnya. Stoick ingin Hiccup segera menggantikannya sebagai kepala desa, tetapi Hiccup merasa belum siap. Film ini juga menceritakan pertemuan Hiccup dengan ibunya. Jadi, selain merasakan petualangan Hiccup dengan Toothless, kita juga disajikan cerita drama dalam keluarga Hiccup.


How to Train Your Dragon 2 sangat cocok untuk mengisi liburan anak-anak sekarang ini. Selain bisa merasakan petualangan bersama naga, film ini juga memiliki makna cerita yang bagus.IMDB sendiri memberikan rating 8.6/10. Angka tersebut termasuk sangat tinggi untuk sebuah film animasi. Jadi, sudah terbukti kan kalo film ini termasuk salah satu film yang harus Anda tonton.


Berbagai jenis naga serta kemampuannya bisa kalian lihat. Keunikan hubungan antara manusia dan naga juga bisa dirasakan. Setelah menonton film ini, saya sendiri jadi ingin memiliki seekor naga. Film ini menunjukkan bahwa image naga yang menyeramkan ternyata salah. Bermacam-macam efek animasi terasa sangat real di film ini. Kita seakan-akan merasakan berada di dunia naga.

Penasaran bagaimana rasanya memiliki naga dan menaikinya mengelilingi langit? Jangan ragu untuk menonton film How to Train Your Dragon 2. Enjoy your ride 


22 Jump Street (2014)


Setelah sukses dengan 21 Jump Street, Phil Lord dan Christopher Miller kembali menyutradarai lanjutan film tersebut, berjudul 22 Jump Street. Masih bergenre action comedy, film 22 Jump Street siap membuat kalian tertawa selama menonton.


21 Jump Street menceritakan 2 polisi yang menyamar sebagai siswa SMA untuk menangkap pelaku penyebaran narkoba. Nah, 22 Jump Street masih mirip dengan film sebelumnya, Schmidt (Jonah Hill) dan Jenko (Channing Tatum) disuruh kembali melakukan hal yang sama persis. Setelah berhasil menangkap bandar narkoba di film 21 Jump Street, mereka diberikan kasus yang sama. Markas mereka pindah dari 21 Jump Street menjadi 22 Jump Street dan sekarang dilengkapi dengan berbagai fasilitas canggih. Schmidt dan Jenko juga bukan menyamar sebagai murid SMA lagi, melainkan sebagai mahasiswa di sebuah universitas. Awalnya mereka mengira bisa sukses dengan mudah, tetapi mencari informasi di universitas lebih sulit dibanding di SMA. Untuk menggali informasi, Jenko masuk ke dalam klub rugby, sedangkan Schmidt masuk klub art. Di sini, mereka mulai menemukan perbedaan-perbedaan mereka. Jadi, mereka bukan hanya harus mencari pengedar narkoba di universitas tersebut, mereka juga mulai mempertanyakan hubungan mereka sebagai partner. Apalagi, dalam klub rugby, Jenko menemui seorang teman yang memiliki banyak kesamaan dengannya, yaitu Zook (Wyatt Russell). Schmidt juga menemukan seorang gadis yang ia sukai, yaitu Maya (Amber Stevens). Jadi, selain harus memecahkan kasus, Schmidt dan Jenko harus berusaha menyingkirkan urusan pribadi mereka.

Film ini berhasil membuat saya tertawa sepanjang film. Perpaduan yang sangat pas antara Jonah Hill dan Channing Tatum. Kedua tokoh utama ini berhasil memerankan perannya masing-masing dengan sangat baik. Jonah Hill sebagai mahasiswa kuper dan Channing Tatum menjadi mahasiswa gaul. Komentar dan tingkah laku kedua tokoh ini sangat lucu dan tidak terkesan dibuat-buat.



Namun, tidak hanya tawa saja yang ditunjukkan. Rasa sedih saat mereka berdua bertengkar dan rasa deg-degan saat mengejar penjahat juga tercampur dalam film ini. Jadi, dengan menonton 1 film ini saja, saya berhasil larut dalam berbagai emosi. Namun memang secara keseluruhan, film ini lebih cocok menjadi film komedi. Jangan buru-buru meninggalkan kursi bioskop setelah film ini berakhir karena segera setelah ending, akan ada sedikit cerita, entah itu teaser untuk film berikutnya atau hanya sekedar lucu-lucuan saja.

Pokoknya, film ini sangat layak ditonton. Tapi, saya sarankan jangan menonton film ini dengan anak kecil. Film ini lebih tepat ditonton bersama teman. Get ready to laugh!!!


Sunday, June 8, 2014

Maleficent (2014)


Film Frozen masih hangat dibicarakan para pecinta Disney, tetapi sekarang Disney kembali merilis film terbarunya: MALEFICENT. Berbeda dengan film Disney lainnya yang lebih menceritakan tokoh baik, di film ini, kita diajak untuk melihat cerita dari sisi karakter yang selama ini kita anggap jahat, yaitu Maleficent. Kita sendiri telah mengenal karakter ini dari cerita Sleeping Beauty. Tetapi, yang kita tahu adalah kejahatannya karena mengutuk Aurora untuk tidur selamanya sebelum mendapatkan ciuman cinta sejati.



Tokoh utama yaitu Maleficent diperankan oleh Angelina Jolie. Aktris ini memang menjadi daya tarik utama film ini, bahkan di poster-poster lainnya hanya ada gambar Angelina Jolie. Peran Aurora yang diperankan oleh Elle Fanning pun tertutup dengan hadirnya aktris pemenang Oscar ini. Terkenal lewat beberapa film ternama, seperti Lara Croft, Mr. and Mrs. Smith, The Tourist, dan Salt, Angelina Jolie kembali menyukseskan film Disney ini. Karakter yang kuat tapi juga lembut bisa dengan sempurna diperankan oleh pasangan Brad Pitt ini.


Kita semua pasti sudah tau cerita Aurora dalam Sleeping Beauty. Cerita seorang putri yang dikutuk oleh penyihir jahat. Pada usia 16, Aurora akan tertusuk jarum dan tertidur hingga ada pangeran yang menciumnya. Di film Maleficent ini, diceritakan kembali cerita tersebut namun dari sisi yang berbeda. Jauh sebelum kejadian tersebut, ternyata ada cerita yang mengakibatkan Maleficent menjadi jahat. Dunia dibagi menjadi 2 yaitu dunia manusia dan dunia peri yang disebut Moors. Awalnya, Maleficent adalah salah satu peri yang baik dan menjaga Moors. Namun, keserakahan manusia membuat dunia peri ini terancam dan Maleficent bertempur melawan manusia. Maleficent yang awalnya baik berubah menjadi jahat karena melihat keserakahan dan keegoisan manusia. Karena dendam dengan manusia, Maleficent pun mengutuk putri raja.


Maleficent dibantu oleh seekor burung gagak bernama Diaval yang diperankan oleh Sam Riley. Awalnya ia hanya seekor burung, tetapi dengan sihir yang dimiliki Maleficent, ia bisa diubah menjadi apapun termasuk menjadi manusia. Diaval sangat setia dengan Maleficent. Mulai dari menjadi sumber informasi hingga melindungi Maleficent.


Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, film ini menceritakan hal yang terjadi jauh sebelum kejadian kutukan terhadap Aurora. Tokoh anak-anak pun muncul dalam film ini. Karakter Maleficent saat masih kecil, karakter raja Stefan saat masih kecil, karakter Aurora saat bayi, dan karakter Aurora saat anak-anak. Yang menarik di sini adalah hadirnya anak Angelina Jolie sendiri, yaitu Vivienne Jolie-Pitt yang berperan sebagai Aurora saat masih anak-anak. Sulitnya mencari anak kecil yang tidak takut saat melihat karakter Maleficent menjadi alasan utama mengapa memilih anak Angelina Jolie. Kebetulan juga Vivienne mirip dengan Aurora. Vivienne tidak takut melihat Angelina Jolie berperan sebagai Maleficent karena ia melihat ibunya sendiri. Berbeda dengan anak lain yang biasanya takut melihat Maleficent yang memang memiliki aura menyeramkan.

Saya sangat memuji make up dari Angelina Jolie. Pipinya yang sangat tirus dan riasan matanya, serta bibirnya yang merah benar-benar cocok dengan tokoh Maleficent. Saya sendiri ga kepikiran aktris mana lagi yang pantas memerankan tokoh ini selain Angelina Jolie. Selain riasan yang sangat sukses, baju-baju yang dikenakan oleh Maleficent juga sangat pas. Hanya ada 1 wardrobe yang saya benci yaitu saat Maleficent menggunakan celana, yaitu pada bagian akhir film. Pemakaian celana terhadap Maleficent sangat failed karena Angelina Jolie justru terlihat seperti Cat Woman dan kesan misterius dan kejam Maleficent menjadi hilang. Di awal film, kita masih bisa melihat rambut panjang Angelina Jolie, tetapi setelah dendam dengan manusia, Maleficent menutup rambutnya. Penutup rambut yang digunakan Maleficent selalu berubah-ubah. Walaupun setiap penutup rambut itu bagus, tapi ntah mengapa saya kurang suka jika harus diubah-ubah. Akan lebih baik jika penutup rambut Maleficent selalu sama dari pertama ia gunakan hingga akhir film.


Peran Elle Fanning sebagai Aurora saja tertutup dengan akting Angelina Jolie, apalagi peran Prince Phillip (Brenton Thwaites), pangeran yang menurut cerita Sleeping Beauty berhasil membangunkan Aurora. Bahkan secara keseluruhan film, peran para aktor tidak terlalu penting. Kembali lagi karena tokoh utama film ini memang Maleficent sehingga peran yang lain tidak terlalu berpengaruh pada film. 

Film berdurasi 97 menit ini sangat pantas mendapat julukan must-view movie karena uniknya cerita yang disajikan oleh Disney. Hingga saat ini masih sangat jarang film yang menjadikan tokoh jahat sebagai pemeran utama, bahkan menjadi judul film. Jadi, saya sarankan segera tonton film ini untuk melihat lagi keajaiban yang diberikan Disney. Feel the magic from the evil side. Enjoy!


By : Irine Jelika

Sunday, May 25, 2014

X-Men : Days of Future Past (2014)


Marvel kembali mengeluarkan salah satu film terbaiknya. Setelah Captain America, The Amazing Spider-man, sekarang Marvel merilis lanjutan sekuel X-Men yang berjudul Days of Future Past. Masih dibawah arahan producer Bryan Singer, X-Men:Days of Future Past merupakan salah satu film bukti kesuksesan Marvel. FIlm yang bertaburan artis Hollywood ternama ini mulai hadir di bioskop Indonesia sejak tanggal 23 Mei 2014.



Masih seperti film X-Men sebelumnya, film ini menceritakan para mutan, manusia yang memiliki kemampuan berbeda dari manusia biasa. Tokoh-tokoh yang ada juga masih seputar Professor X, Magneto, Mystique, dan tentu saja Wolverine. Yang berbeda kali ini adalah ada 2 aktor yang memerankan tokoh yang sama. Mengapa demikian? Karena X-Men kali ini menceritakan perjalanan Wolverine kembali ke masa lalu, jadi ia akan bertemu dengan Professor X dan Magneto yang sudah tua dan yang masih muda.



Sesuai dengan judul : Days of Future Past, film ini menceritakan perjalanan ke masa lalu. Jadi, pada awal film, ditunjukkan bahwa di masa sekarang, para mutan dibunuh oleh pasukan mesin bernama Sentinel. Tidak hanya para mutan, tetapi manusia yang menolong mutan juga dihabisi. Dunia dikuasai oleh orang jahat yang memanfaatkan Sentinel untuk membunuh orang-orang yang menghalangi mereka. Sentinel merupakan mesin pembunuh yang bisa berubah sesuai dengan kemampuan untuk melawan musuhnya. Mesin ini diinspirasi dari gen Mystique/Raven (Jennifer Lawrence) yang memiliki kemampuan transformasi. 


Untuk mencegah perang ini terjadi, Professor X (Patrick Stewart) dan Magneto (Ian McKellen) mengutus Wolverine (Hugh Jackman) untuk menemui mereka di masa lalu. Tugas Wolverine adalah mencegah Mystique membunuh Dr. Bolivar Trask (Peter Binklage), seorang ilmuwan yang menciptakan Sentinel dan menganggap bahwa para mutan harus dibunuh. Peristiwa pembunuhan Dr. Trask membuat Mystique tertangkap dan menjadi bahan percobaan untuk membuat Sentinel. Peristiwa tersebut juga merupakan pemicu permusuhan antara manusia dan mutan. Oleh karena itu, Wolverine memiliki tugas untuk menyatukan Charles Xavier (James McAvoy) dan Erik Lehnsherr (Michael Fassbender) untuk saling bekerja sama mencegah Mystique melakukan pembunuhan.

X-Men:Days of Future Past sempat mendapat rating lebih dari 9 di imdb, namun sekarang turun menjadi 8.7/10. Film ini memang memberikan tontonan yang menegangkan sekaligus mengharukan. Misalnya saja saat Wolverine sudah akan kehabisan waktu di masa lalu. Adegan tersebut membuat penonton deg-degan dan menanti bagaimana akhir dari film ini. Namun, di sisi lain, usaha Charles membujuk Raven untuk tidak membunuh sangat mengharukan. Karena mereka merupakan teman sejak kecil, Charles tidak mau masuk ke dalam pikiran Raven, ia hanya mau meluluhkan hatinya sedikit demi sedikit.

Efek audio maupun visual dari film ini sudah tidak perlu diragukan lagi. Efek saat mutan bertarung dengan Sentinel, Mystique melakukan transformasi, maupun efek Magneto yang terbang. Semuanya dikemas dan disajikan dengan sangat baik. Alur cerita juga sangat jelas, bahkan perjalanan waktu ini terasa begitu nyata dan bisa dilakukan di dunia nyata. Mereka tidak tiba-tiba menemukan mesin waktu seperti di Doraemon, tetapi memanfaatkan kemampuan dari Kitty (Ellen Page). Untuk lebih detailnya lagi, kalian harus menonton film ini terlebih dahulu. 

Yang sedikit mengecewakan dari film ini adalah tidak ada tokoh baru yang muncul. Saya sendiri berharap ada beberapa mutan baru yang muncul dan berperan penting dalam film. Ternyata mutan yang berperan penting masih seputar Wolverine, Mystique, Professor X, dan Magneto. Pemeran utama dari film ini adalah Wolverine dan saya sangat kecewa karena kemampuan Wolverine tidak begitu terlihat. Padahal Wolverine adalah tokoh utama di film ini, namun pertarungan yang ia lakukan hanya sedikit sehingga kekuatannya tidak terasa. Bahkan saya merasa di film ini Wolverine sangat lemah dan cakar adamantiumnya tidak ditunjukkan.

Seperti biasa, Marvel selalu menghadirkan teaser setelah seluruh credit. Walaupun hanya beberapa detik saja, tetapi teaser ini selalu menjadi daya tarik tersendiri sehingga para penonton rela menunggu hingga akhir dari credit. Sedikit spoiler/bocoran saja, teaser yang ada di akhir credit menunjukkan film X-Men berikutnya. Jadi, jika Anda penasaran, jangan cepat-cepat meninggalkan bioskop dan tunggulah teaser tersebut.

Untuk lebih dalam mengenal seluruh karakter di film ini, Anda bisa mengakses situs ini: http://www.x-menmovies.com/. Selain penjelasan seluruh tokoh, Anda juga bisa menonton berbagai trailer dari film ini, juga mendapatkan beberapa foto mengenai X-Men.

So, enjoy your journey to the past!




By:Irine Jelika